Semua manusia pasti pernah merasa lelah kan?
Manusia mana yang tak pernah merasa lelah? temukan jika memang ada. Ya, aku juga pasti merasakan bagaimana lelah itu. Lelah fisik dan raga, terserah mau orang menganggap ini berlebihan atau tidak. Tapi aku yang merasakannya.
Boleh tidak sih, aku beristirahat sejenak? bercerita tentang bagaimana hari hariku berjalan, atau bercerita tentang terumbu karang dilautan yang bergerak kesana kemari dengan bahagianya.
Aku butuh seseorang yang bisa mempercayaiku, aku butuh seseorang yang bisa membuatku yakin bahwa dunia bukan hal yang menakutkan. Dimana aku bisa menemukan sesosok manusia seperti itu? Aku benci sekolah, aku juga benci rumah. Namun jika tidak kedua tempat itu, kemana lagi aku akan pulang?.
Kapan aku bisa mengungkapkan semua yang aku pendam? aku terlalu takut untuk itu. Aku tidak terlahir sempurna, maka dari itu aku selalu mencoba menjadi sempurna. Mencoba menjadi apa yang diinginkan orang. Kapan aku bisa menjadi seperti itu? aku terlalu takut untuk kegagalan. Kapan aku bisa tenang? Kapan aku sempurna? Kapan aku tak dibanjiri kebencian? Kapan aku merasa bahagia? Kapan aku merasa bebas?
Andai orang tua ku membaca ini, mungkin mereka takkan percaya. Karena aku terlalu sering membuat kesalahan pada mereka. Maaf maaf maaf, aku hanya bisa mengucapkan itu dalam hati. Aku tak pernah bisa mengucapkan kata "maaf" secara langsung, tak tau mengapa aku selalu merasa takut, merasa mereka akan jenuh dengan kata maafku karena banyak kesalahan yang aku buat. Aku terlihat sangat tak peduli pada mereka. Namun asal mereka tahu, aku sangatlah peduli. Namun aku takkan pernah bisa menunjukkannya, sekali lagi aku takut. Bodoh, aku bodoh.
Aku ingin memiliki teman yang selalu ada saat duka maupun suka, cuma angan angan aja sih.Aku suka melihat orang orang bercanda bersama teman dekatnya. Aku suka melihat orang yang selalu bahagia yang tak palsu. Kapan giliranku? aku selalu terima kebencian yang diberikan padaku, karena aku takut untuk membalas ataupun melawan.
Aku rindu dulu, senyum tak palsu, tertawa sepuasnya, dikelilingi teman yang tulus, memiliki sedikit kebencian, berprestasi, selalu menjadi juara, "Dulu". Aku berubah, ya berubah drastis. Aku anak pertama, yang artinya aku adalah harapan keluarga. Namun bisakah aku membawa sesuatu yang baik kepada keluargaku? yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah kecewa pada diriku sendiri, memperbaiki diriku, walau tak pernah bisa menjadi baik. Aku punya seorang adik, aku bangga mempunyai adik sepertinya. Selalu menjadi juara, cantik, pintar, baik, punya banyak teman, tak ada banyak kesalahan yang dia buat. Sangatlah berbeda dari diriku, padahal aku jauh lebih dewasa. Namun setidaknya adikku, tak sepertiku. Dan aku selalu berharap agar adikku tak merasakan hidup yang aku lalui, Tuhan tolong beri adikku kemudahan dan keceriaan lebih dari yang engkau beri kepadaku. Aku bangga, aku senang, aku tak pernah kecewa punya adik sepertimu. Jangan menjadi seperti kakak ya? jadilah orang yang bisa membawa keluarga kita dipandang orang lain baik, jadilah orang yang sukses, jadilah orang yang selalu bahagia. Kakak gak usah dipikirin ya? kakak udah besar, nanti bisa cari jalan hidupnya sendiri. yang penting kamu gak kaya kakak.
Mama, papa maafin kakak yang gapernah bisa dipercaya, yang selalu bikin kekacauan, yang selalu bikin mama papa lelah. Kakak bangga bisa jadi bagian dari keluarga kalian, maaf gapernah bisa ngasih sesuatu yang bikin mama papa seneng, malah seringnya bikin marah, ya?. Maaf selalu ngerepotin, maaf selalu ngecewain mama papa, maaf gabisa bikin mama papa bangga, maaf gabisa jadi anak pertama yang layak disebut anak pertama, maaf gapernah bisa bikin mama papa ngerasa nyaman, maaf kalo kakak gapernah menganggap kalian ada, maaf selalu menantang kalian, maaf buat semua kesalahan yang kakak buat. Banyakkk bangeettt, aku yakin banyak. Terimakasih, sudah mau menerima kakak di hidup kalian.
Kalau kalian benci aku, maka aku akan lebih benci diriku daripada kalian. Tapi terlepas dari semuanya, aku bersyukur bisa melihat dunia, bisa merasakan udara di dunia ini. Terimakasih tuhan atas segalanya yang engkau berikan kepadaku. Maaf selalu melakukan banyak dosa.
Terimakasih semua, terimakasih kebahagiaan yang diberikan kepadaku. Aku sangat amat bersyukur. Terimakasih juga diriku sendiri yang telah berjuang sampai disini, bukan sesuatu yang mudah untuk mencapai titik ini. Aku selalu menyayangi kalian semua.